Minggu, 01 Mei 2011

LUMUT DAUN
Funaria Hygrometrica
Anatomi Pucuk Daun
Perkembangan Seksual
Sporofit
Protonema
LUMUT DAUN
Kelas (musci) merupakan kelas yang lebih besar dari dua kelas yang membentuk bryophita.
Funaria hygrometrica yang paling tepat mewakili lumut daun
Funaria hygrometrica
1 Membentuk jambul (tuft) yang padat,
2 Jika dipecah, jambul funaria itu akan tampak suatu agregat padat dari batang-batang pendek, tegak dan ramping dengan daun-daun tersusun seperti spiral (gbr 3.6a)
3 Bagian atas daun dan batang berwarna cerah, tetapi bagian bawah pucuk berwarna coklat sebab terlindung dari cahaya
Funaria hygrometrica
4 Daun berbentuk bulat lonjong (oblong ovate), berujung lancip (acute) dan berpangkal lebar merupakan tempat menempel pada batang
5 Sepanjang garis tengah daun ada tulang tengah yang jelas (tidak bercabang)
6 Makin dekan ke ujung batang daun makin besar
7 Pada tumbuhan dewasa daun-daun tersebut mengellilingi alat kelamin yang berkembang di ujung tersebut.
8 Batang jarang bercabang karena setelah tbhn muda muncul yang tua mati.
Funaria hygrometrica
9 Tidak berakar, akar berupa rizoid dengan sel banyak dan bercabang. (3 tingkat )
10 Pertumbuhan pucuk daun terjadi karena kegiatan sebuah sel ujung dengan bentuk segi empat mirip piramida terbalik
11 Pembelahan sel miosis pada sel ujung ini diikuti dengan pembentukan sebuah dinding sel baru. Pada setiap pembelahan akan terbentuk sel baru yang ceper yang akan tumbuh sebesar sel asal (gbr. 3.6c)
Funaria hygrometrica
12 Sel-sel derivat membelah diri membentuk seluruh sistem pucuk
ANATOMI PUCUK BERDAUN
Daun berupa jaringan berbentuk piringan ceper dan pipih setebal satu sel, kecuali pada tulang daun.
Bagian daun berisi sel-sel besar berdinding tipis yang terisi kloroplas yang jelas dan berbentuk bulat telur (gbr.3.6d).
Tulang tengah setebal beberapa sel dan strukturnya kompleks. Pada penampang melintang tampak dua macam sel, satu macam berdinding tipis, satu tebal.
Batang funaria menjadi 3:
Satu bagian epidermis superfisial; setebal satu sel, hijau, tanpa stomata.
Sebuah korteks tebal; tersusun atas beberapa lapisan parenkima. Sel terluar korteks memiliki dinding lebih tebal dari dalam.
Sebuah jalur tengah; jalur tengah terdiri sel-sel sempit, memanjang, dan berdinding tipis dimana protoplas berdegenerasi selama perkembangan.


Jalur air (sistem penyaluran)
Kebutuhan air melalui gabungan dua jalur; dalam dan luar. Penyaluran dalam lewat rizoid ternyata sangat lambat (10 sel dilalui dengan 40 jam). Pangkal batang memperoleh air dengan gerakan kapiler. Setelah berada dalam batang, air mengalir ke atas melalu jalur tengah, tapi tidak disalurkan ke daun (memperoleh air dari luar melalui saluran kapiler oleh daun yang bertumpang tindih). Jaringan tulang daun tidak berhubungan dengan jalur tengah batang, berakhir bntu pada korteks luar. Efisiensi sistem penyaluran terbatas.
Perkembangbiakan seksual
Tumbuhan vegetatif yang baru diuraikan adalah generasi gametofit atau seksual yang menghasilkan sel-sel kelamin atau gamet
Gametangium; anteredum jantan dan arkegonium betina terbentuk berkelompok diujung bantang dikelilingi daun pucuk.
Ateredium tumbuh pada bantang sama tapi cabang beda; ujung batang fertil disebut anteredium dan erkegonium. Anteredium pada batang utama, erkegonium pada cabang lateral.



Diujung pucuk jantan 30 anteredium berkembang berurutan hingga tahap muda, dewasa mudah dijumpai pada cawan anterdium
Pada kematangan sel ujung anteredium menjadi lebih besar dari sel dinding lain dan berfungsi sbg penutup yang koyak saat anterezoid keluar.
Antetredium diselang-seling struktur steril seperti ramput (parafisis) berujung 1 sel dengan banyak kloroplast. (gambar)

Pada ujungcabang lateral betina sekelompok kecil arkegonium bertangkai muncul pada sebuah sel superfisial (gambar d). Diselingi juga oleh jaringan parafisis steril tapi jauh lebih kecil dengan yang ada pada anteredium.
Pembuahan tergantung pada air.
Sporofit
Zigot funaria tidak langsung berkembang menjadi tumbuhan lumut yang berdaun, tapi menjadi suatu struktur penghasil spora; Sporofit. Terdiri atas kapsul spora diatas tangkai yang selalu tidak bercabang dan tidak berdaun (gbr).
Sporofit menempel pada tumbuhan gametofit dan menghasilkan spora haploid yang menjadi tumbuhan lumut baru


Zigot berkembang di dalam venter dan membentuk embrio sporofit berbentuk menjorong (elipsoid yang memiliki titik tumbuh di ujungnya. Ujung bawahnya melubangi bagian dasar venter dan menembus ujung batang tempat arkegonium itu berada. Pemanjangan yang berbentuk belati ini disebut kaki, dan menancapkan sporofit dan menyerap makanan dan air dari jaringan gametofit tetuanya.
Ujung atas; kapsul sopra dan tangkai (seta)
Protonema
Protonema:suatu tahap dimana spora yang bekecambah mula-mula tidak tumbuh menjadi tumbuhan muda, tetapi berkembang melalui tahap juwana.
Protonema ini terdiri terdiri atas sebuah sistem percabangan (filamen) dan beberapa di antaranya tumbuh di atas permukaan tanah dan berwarna hijau sedangkan filamen lain menembus tanah dan mirip rizoid tumbuham dewasa.

Selain membentuk percabangan protonema tumbuh hanya pada bagian ujung-ujungnya, sehingga filamennya teersusun atas satu baris sel yang ujung-ujungnya sinambung
Lambat laun membentuk cabang lateral pendek yang ujungnya berbentuk piramid.
Pembelahan ujung dengan tiga bidang sel membentuk tumbuhanlumut mudah.
Dari sebuah protonema akan muncul banayak kuncup.
Protonema mati setelah tumbuhan lumut mudah mengembangkan rizoidnya.



PTERIDOPHYTA
Sporofit yang menonjol
Sporofit memiliki sistem pembulu yang menonjol (xilem, floem berkembang dengan baik).
Mampu mencapai ukuran jauh lebih besar dari gametofit.
Berbeda dgn tingkat evolusi berikutnya (tumbuhan biji) dlm hal perkembangbiakan dgn spora bukan dgn biji.

Mencakup tiga kelompok utama;
Paku (Subdivisi Steropsida, kelas Filinaceae)
Paku ekor kuda (Subdivisi Sphenopsida)
Lumut Gada (Subdivisi Lycopsida)
(kekrabatan ketiga tumbuhan ini tidak begitu dekat. Pada zaman devon 350 juta tahun lalu sudah di bedakan) Dalam bab ini yang dibahas hanya paku dan lumut gada).


Perbedaan Haploid dan Diploid
Tumbuhan yang fase haploidnya menonjol seperti briofita, perkembangbiakannya tergantung pada kelembaban.
Perbedaan umum lumut gada dan paku
lumut gada berdaun kecil, tunggal dan banyak bukan berdaun besar dan majemuk
Sporangium tidak terletak dibagian bawah daun dan dalam jumlah besar melainkanm satu-satu dibagian atas sporofil khusus, yang bertumpuk rapat sekitar ujung cabang tertentu yang membentuk suatu struktur (rujung ataustrobilus)







LUMUT GADA






MIKROSPORANGIUM BERISI SEJUMLAH BESAR SOPRA KECIL (MIKROSPORA)
MEGASPORANGIUM BERISI SEJUMLAH KECIL SPORA BESAR (MEGASPORA)
KEDUA MACAM SPORANGIUM INI TERDAPAT PADA STROBILUS YANG SAMA
- TUMBUHAN YANG MENGHASILKAN MIKROSPORA DAN MEGASPORA DISEBUT TUMBUHAN YANG HETEROSPORI

SPORANGIUM TERSUSUN ATAS 1 TANGKAI PENDEK, SEBUAH SPORANGIUM SETEBAL DUA SEL, SEBUAH LAPISAN TUNGGAL SEL-SEL HARA (TAPETUM) DAN SEBUAH MASSA TENGAH BERUPA SEL-SEL INDUK SPORA YANG MEMBELAH DIRI SECARA MEIOSIS DAN MEMBENTUK SPORA HAPLOID.
DI DALAM MIKROSPORANGIUM, HAMPIR SEMUA SEL INDUK MENGALAMI MEIOSIS DAN MEMBENTUK SEJUMLAH BESAR MIKORSPORA
DI DALAM MEGASPORANGIUM MULA-MULA TERDAPAT BANYAK INDUK SPORA YANG MENGALAMI DEGENERASI KECUALI 1 BUTIR YANG MENJADI BESAR DAN MEMBELAH DIRI SECARA MEISOSIS MENJADI TETRAD
- DEGENERASI SEL INDUK MEGASPORA DI DALAM MEGASPORANGIUM MENUNJUKAN SUATU KEADAAN HETEROSPORI BEREVOLUSI MENJADI HOMOSPORI

GAMETOFIT

ANTEREDIUM TERUS MEMBELA DALAM DINDING MIKROSPORA DAN BERDEFERENSIASI MEMBENTUK MASSA SEL MENJADI ANTEREDIUM TUNGGAL. ANTEREDIUM TERDIRI ATAS SEBUAH LAPISAN LUAR BERUPA SEL-SEL JAKET YANG STERIL DAN MASA BAGIAN DALAM BERUPA ANTEROZOID BERFLAGEL DUA
- PERKEMBANGAN MIKROSPORA MENJADI GAMETOFIT JANTAN, SELURUHNYA TERJADI DISEBELAH DALAM DINDING MIKROSPORA




INTI MEGASPORA MEMBELAH MEMBENTUK DINDING DAN MENGHASILKAN SEJUMLAH BESAR INTI YANG BERKELOMPOK PADA UJUNG SPORA
- KEMUDIAN DINDING TERBENTUK SEKITAR INTI SEHINGGA SAT SERPIH AJRINGAN BERKEMBANG DALAM MEGASPORA, PADA TAHAP INI MEGASPORA ROBEK DAN MENGUAKAN SEBAGIAN PROTALUS BETINA DAN BERKEMBANGLAH ARKEGONIUM DLM JUMLAH BESAR

Pembuahan dan perkembangan individu
- PEMBUAHAN BIASANYA TERJADI DIATAS TANAH DALAM KEADAAN BASAH, ANTEROZOID YANG BERENANG BEBAS TERTARIK PADA ERKEGONIUM DAN MEMASUKINYA MELALUI LEHERNYA SERTA MEMBUAHI SEL TELUR. ZIGOT YANG TERBENTUIK; SEBAGAI SEL PERTAMA DARI GENERASI SPOROFIT BARU, MELALUI PERKEMBANGANNNYA LANGSUNG MENJADI EMBRIO. PEMBELAHAN PERTAMA ZIGOT TERJADI MENYILANG POROS MEMANJANG ARKEGONIUM, DASN MENGHASILKAN SEL ATAS DAN SEL BAWA.

- EMBRIO SEJATI BERKEMBANG DARI SEL BAWAH, SEDANGKAN SEL ATAS (SUSPENSOR) MEMULAI PERTUMBUHAN SELANJUTNYA MENDESAK EMBRIO KE JARINGAN PROTALUS. EMBRIO SEGERA TERORGANISASI MENJADI POROS AKAR BANTANG YANG MULA-MULA DIBERI MAKAN OLEH ALAT SEMENTARA YANG DISEBUT KAKI. KAKI INI MUNCUL SEBAGIA SEBUAH PENONJOLAN EMBRIO PADA SISI BERSEBRANGAN DENGAN SUSPENSOR, DAN MEMBENAMKAN DIRI BAGIAN DIBAWAH PROTALUS TEMPAT MENYERAP MAKANAN UNTUK EMBRIO. KETIKA POROS EMBRIO MEMANJANG, POROS INI AKAN MENEMBUS JARINGAN PROTALUS SAMPAI MENCUAT MELALUI RETAKAN PADA DINDING MEGASPORA. DARI TAHAP PERKEMBANGAN INI KE TAHAP PERKEMBANGAN SELANJUTNYA PROTALUS BETINA BERDEGENERASI, SEDANGKAN EMBRIO MEMANTAPKAN DIRI SEBAGAI SPOROFIT MUDA YANG BEBAS.



BRIOPHYTA
Briophyta: Divisi tumbuhan darat yang jelas batasannya dan tidak memiliki hubungan kekerabatan erat dengan tumbuhan lain dari dunia tumbuhan
BRYOPHYTA MENCAKUP:
Lumut daun (musci)
Lumut hati (hepaticae)

Ukuran
paling kecil, hampir tidak dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar
Paling besar (50 cm)
Habitat:
pohon, batu, kayu glondongan, dll (kecuali di laut)
Hidup subur pada lingkungan lembab
Tumbuhan darat (kutin pada spora)
Struktur tubuh
Lumut daun memiliki batang berdaun
Lumut hati sebagian, memiliki batang berdaun, sebagian (yang bertalus), tubuh tumbuhannya berupa talus.
Tidak memiliki akar sejati
Rizoid
Memiliki pembulu terpusat pada batang
Tidak ada trakeid/pembulu & xilem, floem
Briophyta dibedakan dari tumbuhan darat berdasarkan
Struktur

Daur hidup

Daur hidup
Pergiliran keturunan antara;
Seksual (generasi gametofit yang berbiak secara seksual)
Asesksual (generasi sporofit yang berbiak dengan spora)

Lumut Hati
Berbeda dengan lumut daun dari;
Dari struktur generasi sporofitnya
Pada generasi gametofitnya.
Semua lumut daun memiliki daun sedangkan lumut hati ada 2 macam
Yang berdaun
Bertalus.

Lumut hati yang berdaun dibedakan dari lumut daun terletak pada tulang daun yang ada pada lumut daun. Sedangkan lumut hati walaupun berdaun tetapi tidak memiliki tulang daun dan hampir selalu melata sedangkan lumut daun tegak.
Marchantia
Strukturnya berbentuk payung
Pada keadaan vegetatif terdiri atas sebuah talus hijau berbentuk pitah, lebarnya kira1-1,5 cm

Struktur talus
Tebal talus terdiri atas banyak sel dan tersusun atas tiga lapisan yang jelas kelihatan, yaitu lapisan fotosintesis di sebelah atas, lapisan penyimpan ditengah dan lapisan penyerap dan jangkar di sebelah bawah




TUMBUHAN BIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)
GYMNOSPERMAE
PAKU BIJI
TUMBUHAN FOSIL YANG TELAH HIDUP DALAM ZAMAN DEVON, DAN MENCAPAI PUNCAK PRKEMBANGAN PADA ZAMAN KARBON DAN TELAH PUNAH DALAM ZAMAN MESOZOIKUM.
CIRI-CIRI PAKU BIJI
Mengambil tempat antara pteridophyta dan gymnospermae.
Daunnya menyerupai daun tumbuhan paku. Sporofitnya menyerupai daun biasa tetapi belum terkumpul menjadi bunga
Batang kecileperti liana tumbuh tegak dan mempunyai xilem yang eksark atau endark dengan pertumbuhan menebal.

CIRI-CIRI PAKU BIJI
Kayu sekunder mempunyai trakeida dengan nokhta-nokhta halaman dan jari-jari teras yang lebar.
Pembentukan biji dari mikrosporangium; suatu sifat yang menentukan utnuk menempatkan golongan tumbuh-tumbuhan ini dalam tumbuhan biji.
TERDAPAT 2 SUKU
1. Lyginopteridaceae. Batang ada yang memanjat, tidak atau sedikit bercabang, mempunyai teras dan tidak. Unsur-unsur kayu tersusun radier. Akar dan bantang mempunyai kambium dan memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Tajuk pohon berbentuk kipas. Bakal biji mempunyai piala. Cth. Lyginopteris oldhamia

2. Medullosaceae. Batang mempunyai banyak stele, masing-masing memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Bakal biji tidak mempunyai piala.
Disamping kedua suku ini ada golongan telah punah yang masih dekat hubungan kekerabatn dengan pteridospermae, tapi dimasukkan dalam kelompok sendiri yaitu dalam bangsa Cytoniales, daun bertangkai, pada ujung terdapat 3-6 segmen. Daun2 fertil mempunyai segmen2 menyirip, ujung menyirip, ujungnya melengkung (merupakan suatu lekukan yang didalamnya terdapat beberapa bakal biji). Jalan masuk berupa celah yang berfungsi sebagai kepala pitik.



TUMBUHAN BIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)
GYMNOSPERMAE
PAKU BIJI
TUMBUHAN FOSIL YANG TELAH HIDUP DALAM ZAMAN DEVON, DAN MENCAPAI PUNCAK PRKEMBANGAN PADA ZAMAN KARBON DAN TELAH PUNAH DALAM ZAMAN MESOZOIKUM.
CIRI-CIRI PAKU BIJI
Mengambil tempat antara pteridophyta dan gymnospermae.
Daunnya menyerupai daun tumbuhan paku. Sporofitnya menyerupai daun biasa tetapi belum terkumpul menjadi bunga
Batang kecileperti liana tumbuh tegak dan mempunyai xilem yang eksark atau endark dengan pertumbuhan menebal.

CIRI-CIRI PAKU BIJI
Kayu sekunder mempunyai trakeida dengan nokhta-nokhta halaman dan jari-jari teras yang lebar.
Pembentukan biji dari mikrosporangium; suatu sifat yang menentukan utnuk menempatkan golongan tumbuh-tumbuhan ini dalam tumbuhan biji.
TERDAPAT 2 SUKU
1. Lyginopteridaceae. Batang ada yang memanjat, tidak atau sedikit bercabang, mempunyai teras dan tidak. Unsur-unsur kayu tersusun radier. Akar dan bantang mempunyai kambium dan memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Tajuk pohon berbentuk kipas. Bakal biji mempunyai piala. Cth. Lyginopteris oldhamia

2. Medullosaceae. Batang mempunyai banyak stele, masing-masing memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Bakal biji tidak mempunyai piala.
Disamping kedua suku ini ada golongan telah punah yang masih dekat hubungan kekerabatn dengan pteridospermae, tapi dimasukkan dalam kelompok sendiri yaitu dalam bangsa Cytoniales, daun bertangkai, pada ujung terdapat 3-6 segmen. Daun2 fertil mempunyai segmen2 menyirip, ujung menyirip, ujungnya melengkung (merupakan suatu lekukan yang didalamnya terdapat beberapa bakal biji). Jalan masuk berupa celah yang berfungsi sebagai kepala pitik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar