Beberapa pengertian

Ø  Permukiman: “bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan, maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan” (U.U.R.I. Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman).

Ø  Kota: Kumpulan bangunan dan jalan penghubung yang relatif tetap, tempat manusia hidup dan bekerja, serta melangsungkan berbagai kegiatan sosial-budaya; merupakan tempat pemusatan penduduk yang tinggi (standar di AS > 2.500 orang; di negara lain > 10.000 orang).

Urbanisasi: peningkatan konsentrasi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan

• KOTA adalah wilayah dengan batas yang ditentukan berdasarkan kewenangan/administrasi pemerintahan.  
•  WILAYAH PERKOTAAN mencakup wilayah kota dan wilayah pengaruhnya

                (Contoh: Jakarta dan ‘BoDeTaBek’).

• Komponen perkotaan: pekerjaan (KARYA), perumahan (WISMA), jalan (MARGA), rekreasi (SUKA), fasilitas sosial ekonomi spt. perbelanjaan, pendidikan, kesehatan, peribadatan, dll. (PENYEMPURNA).

Kota adalah suatu sistem ekologis à harus dapat mempertahankan aliran energi, menyediakan sumber daya materi yang penting, dan memiliki cara untuk membuang limbah.  Namun kota bukan sistem yang berdiri sendiri (self-contained) karena tergantung pada kota lain dan daerah pinggiran kota (rural/suburb) melalui transportasi dan komunikasi

URBANISASI  terjadi sebagai akibat dari:

1      MIGRASI DARI DESA KE KOTA.

2      Pertumbuhan alami penduduk kota (kelahiran minus kematian).

3      Perluasan batas wilayah kota ke desa-desa di pinggiran kota.

4      Reklasifikasi desa menjadi kota.

• Migrasi dari desa ke kota disebabkan oleh:
• daya dorong desa (a.l. tanah tandus, pekerjaan kurang, gaji kecil, fasilitas kurang).
• daya tarik kota (a.l. jenis pekerjaan bervariasi, pendapatan tinggi, fasilitas lengkap).
• Pertambahan penduduk di kota besar Indonesia terutama disebabkan oleh migrasi dari desa ke kota karena faktor EKONOMI (pekerjaan dan pendapatan).
• Jaringan jalan
• Jaringan layanan kebutuhan (air, listrik, telpon dll.)
• Kegiatan fungsional (sosial, ekonomi, politik, pendidikan dll.)
• Pola fisik (dapat berupa model kota memusat, sektoral, berpusat jamak, atau gabungan dari dua atau tiga model)

1.Tipe Sentripetal

    terjadi akibat mobilitas penduduk dari luar kota (wilayah pedesaan) ke dalam kota, khususnya ke pusat kota, disebabkan oleh:

¨       Faktor penarik: lapangan kerja yang seakan tersedia banyak, kelengkapan sarana dan prasarana fisik, penghematan biaya transport.

¨       Faktor pendorong dari desa: menurunnya lapangan kerja di sektor pertanian, berkurangnya tanah milik petani.

2.Tipe Sentrifugal

   terjadi akibat mobilitas penduduk dari kota ke pinggiran kota, disebabkan oleh:

¨       Faktor pendorong: kebisingan dan pencemaran lingkungan, meningkatnya harga lahan, kepadatan penduduk, kemacetan lalu-lintas.

¨       Faktor penarik dari pinggiran kota: lingkungan yang masih leluasa, harga lahan yang relatif murah, tidak adanya kebisingan, udara yang masih segar.

PERMASALAHAN UMUM LINGKUNGAN PERKOTAAN

¨       Konversi guna lahan

¨       Kepadatan penduduk

¨       Permukiman kumuh

¨       Pencemaran lingkungan: udara, air, tanah

¨       Ketersediaan air bersih 

¨       Kurangnya Ruang Terbuka Hijau/taman kota

¨       Banjir 

¨       Pedagang kaki lima 

¨       Kemacetan lalu lintas 

¨       Persampahan

¨       Terbentuknya urban heat island*

¨       Tujuan pembangunan permukiman menurut Agenda 21 adalah: “pembangunan permukiman (termasuk di dalamnya pembangunan kota) sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial, kondisi ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang”(ingat: segitiga PBBL).

¨       (pembangunan dilaksanakan berdasarkan azas TRIDAYA yang memadukan kegiatan-kegiatan penyiapan masyarakat, pemberdayaan kegiatan usaha ekonomi masyarakat, serta pendayagunaan sarana & prasarana lingkungan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.)